Namun jumlah utang ini tetap lebih besar dibandingkan dengan akhir 2009 yang sebesar Rp 1.590,66 triliun.
Jika dihitung dengan denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pada akhir November 2010 mencapai US$ 183,33 miliar, turun dibandingkan Oktober 2010 yang sebesar US$ 186,43 miliar. Namun tetap naik dibandingkan akhir 2009 yang sebesar US$ 169,22 miliar.
Demikian data yang dirilis Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Kamis (9/12/2010).
Utang tersebut terdiri dari pinjaman US$ 65,67 miliar dan surat berharga US$ 117,65 miliar. Dengan menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 6.253,79 triliun, maka rasio utang Indonesia tercatat sebesar 26%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga akhir Nocember 2010 adalah:
- Bilateral : US$ 41,28 miliar
- Multilateral: US$ 21,33 miliar
- Komersial : US$ 3,01 miliar
- Supplier : US$ 60 juta.
Jumlah utang Indonesia jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun, namun rasio utang terhadap PDB memang menunjukkan penurunan. Hal itu sejalan dengan terus meningkatnya PDB Indonesia.
Berikut catatan utang pemerintah pusat sejak tahun 2000 berikut rasio utangnya terhadap PDB:
- Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- Tahun 2006: Rp 1,302,16 triliun (39%)
- Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- November 2010: Rp 1.652,31 triliun (26%)
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar