Halaman

Powered By Blogger
**All content is my made

Konvensi Naskah


Pengertian Karya Ilmiah
Karya Ilmiah (KI) merupakan suatu karya yang ditulis pada akhir studi yang memiliki nilai ilmiah melalui proses penelitian secara sistematis. Karya Ilmiah ini dibimbing oleh satu orang dosen pembimbing dan memiliki bobot 4 SKS. Karya Ilmiah dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, yang dimulai melalui penyusunan usulan penelitian sebelum melakukan penelitian; dimana rencana penelitian harus mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing. Karya ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan akhir mendapatkan gelar Ahli Madya

Kriteria Karya Ilmiah
Karya ilmiah harus memenuhi standar penelitian ilmiah dan mampu mengungkap
pola pikir mahasiswa dalam hal :
􀂃 Mengamati fenomena empiris, mengindentifikasi, merumuskan dan mampu
    menjawab suatu masalah penelitian.
􀂃 Melakukan prosedur dan standar penelitian ilmiah yang tepat dan benar dalam
    rangka menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.
􀂃 Membuat laporan hasil penelitian sesuai dengan standar penulisan ilmiah secara
    sistematis.
􀂃 Menggunakan minimal masing-masing 1 (satu) jurnal baik Jurnal Nasional maupun
    Jurnal internasional sebagai landasan berpikir.

Maksud dan Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
􀂃 Karya ilmiah yang dimaksud dalam Buku Pedoman ini adalah hasil karya
    mahasiswa Program Diploma III yang menunjukkan kulminasi proses berpikir,
    kreativitas, integritas dan intelektualitas yang disusun untuk memenuhi persyaratan
    studi dalam meraih gelar ahli madya yang terdapat di lingkungan Ekonomi
    Universitas

􀂃 Karya ilmiah disusun dengan tujuan memberi kesempatan kepada mahasiswa
    dalam berlatih mengkolaborasikan dan memformulasikan ide, konsep, pola berpikir
    atau kreativitasnya dan mengkomunikasikannya dalam format ilmiah dengan jelas.

Abstraksi

Abstraksi merupakan sebuah proses yang ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek dan membentuk konsep universal.

Beberapa Pengertian Khusus Abstaksi:
1. Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
2. Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas, atau relasi atau ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan itu.
3. Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari obyek partikular. Misalnya konsep "manusia" diangkat dari pria dan wanita yang merupakan obyek partikular.
4. Aspek atau benruk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri obyek itu dari yang lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian tersebut disebut abstraksi.


Abstraksi adalah
Merupakan uraian singkat tetapi lengkap yang dimuali dengan judul, permasalahan pendekatan terhadap masalah landsan teoritik yang digunakan, hasil temuan dan rekomendasi. Abstrak ini cukup 1 halaman diketik 1 spasi.

Abstrak.
-  Tidak tampak secara fisik. Sering juga diartikan intisari, atau ringkasan.
- Kadangkala diartikan sebagau sebuah ringkasan dari pengetahuan mengenai proses informasi dan perpustakaan, seringkali terdiri dari satu paragraf, pada awal suatu dokumen, misalnya dalam penulisan ilmiah.


Jenis Abtsrak

BERDASARKAN SIFATNYA:
      
ABSTRAK DESKRIPTIF
Abtsrak yang mendeskripsikan pustaka dan merefleksikan isi pustaka secara detail.

ABSTRAK INFORMATIF
Abstrak yang memberikan pemahaman mengenai sesuatu atau konseptualisasi masalah/subyek yang diberitakan/diwartakan secara menyeluruh, tetapi singkat.

BERDASARKAN PENYUSUNNYA

AUTHOR PREPARED ABSTRACT          
Abstrak yang disusun dan disiapkan oleh penulis abstrak itu sendiri.

SUBJECT EXPERT ABSTRACT
Abstrak yang disusun oleh abstraktor atau seseorang yang bekerja atau memiliki
keahlian profesi menyusun abstrak

BERDASARKAN BENTUKNYA:
·         TELEGRAPHIC ABSTRACT
·         STATISTICAL (TABULAR) ABSTRACT
·         PROFESSIONAL ABSTRACT

CARA MENYUSUN ABSTRAK
1. Penyusun hanya menyarikan tulisan, tidak memberikan komentar ataupun analisis terhadap isi karya
2. Berisi hal-hal pokok isi tulisan
3.  Berbentuk essay bukan pointers
4.  Menggunakan kalimat aktif
5. Tidak menggunakan kata-kata yang bersifat sebagai pelengkap informasi
6.  Terdiri dari satu alinea
7.  Jarak ketik dua spasi
8.  Maksimum 250 kata (1,5 halaman kuarto)
9.  Untuk abstrak yang tidak melekat pada karya asli, terdiri dari :
Data bibliografis
Isi
Nama abstractor
10.Abstrak skripsi/tesis/disertasi/lappen berisi:
Pokok permasalahan dan tujuan  penelitian
Metode penelitian
Hasil (temuan) penelitian
Kesimpulan penulis karya asli



ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH
TULIS:
n  NAMA PENULIS ARTIKEL
n  JUDUL ARTIKEL
n  JUDUL, NO. MAJALAH, BULAN DAN TAHUN TERBIT, JUMLAH HALAMAN
n  ISI ABSTRAK
n  NAMA PENGABSTRAK

ABSTRAK LAPORAN PENELITIAN/SKRIPSI/TESIS/DISERTASI
TULIS:
l  NAMA PENULIS
l  JUDUL
l  TAHUN DAN JUMLAH HALAMAN
l  ISI ABSTRAK MEMUAT POKOK PERMASALAHAN, TUJUAN DAN METODE PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, SIMPULAN
l  NAMA PENGABSTRAK

ABSTRAK PERATURAN
TULIS:
u JUDUL, NOMOR DAN TAHUN PERATURAN
u ISI PERATURAN MEMUAT LANDASAN FILOSOFIS DIKELUARKANNYA PERATURAN, DASAR HUKUM, ISI PERATURAN
u CATATAN
u NAMA PENGABSTRAK

TEKNIK PENULISAN
•         JARAK KETIK 1 SPASI
•         MAKSIMAL 250 KATA
•         GUNAKAN KALIMAT AKTIF
•         BUANG KALIMAT YANG SIFATNYA MEMBERIKAN KETERANGAN PELENGKAP

TIMBANGANBUKU (BOOK REVIEW)
u KEGUNAAN :
u Membantu pembaca untuk mengetahui isi sebuah buku sehingga dapat menentukan apakah buku tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dan perlu dibaca atau tidak.

PEDOMAN PENYUSUNAN
1.  Menguraikan secara singkat isi buku
2.  Mengulas kelebihan dan kelemahan buku
     dari sudut:
     a.     isi
     b.    sistematika
     c.     bahasa
     d.    tata letak
     e.     perwajahan (cover)
     f.     kualitas kertas, dsb.


BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN KARYA ILMIAH
Sistematika dari penulisan karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BABI. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
1. Tujuan Penulisan
2. Manfaat Penulisan

BAB II. KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Metodologi Penulisan

BAB III. PEMBAHASAN (judul sesuai topik masalah yang dibahas)
A. Deskripsi Kasus
B. Analisis Kasus

BAB IV KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN (termasuk sinopsis gambaran umum perusahaan yang ditulis)

Konvensi Naskah

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam
merumuskan masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan
masalah. Penulis dapat mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita
melalui media massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung
terhadap fakta atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan
perundang-undangan yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat
para ahli, berita melalui media massa harus disertai catatan kaki.

B. Perumusan Masalah
Menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari
jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan
terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas, diakhir
pertanyaan harus memberikan tanda tanya (?).

C. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Penulisan: Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai
dalam penulisan.
b. Manfaat Penulisan: Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian Teoretis
Pemaparan beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu
dan relevan dengan pokok masalah Setiap teori yang dikutip harus disertai
penjelasan dan komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan masalah.
Sedangkan pada akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus
memunculkan sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.

B. Kerangka Berpikir
Argumentasi penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah
dikemukakan dimuka. Penelitis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling
keterkaitan antar indikator dengan permasalahan yang dibahas. Peneliti dapat
untuk mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.

C. Metodologi Penulisan
1. Tempat dan waktu: jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan
    nama perusahaan serta alamatnya, kemudian sebutkan waktu observasi
    sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing program studi.
2. Metode :
a. Sebutkan nama metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif
    analisis).
b. Teknik pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi,
    menggunakan kuesioner).
c. Teknik Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus
    keuangan, atau model analisis lain seperti SWOT, EOQ, EVA, ABC).

BAB III PEMBAHASAN (judul bab ini harus sesui dengan topik yang diangkat)
A. Deskripsi Kasus
Mengidentifikasi kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan
kekhususan bidang ilmu penulis). Kasus yang diidentiftkasi di mulai dengan
kasus sederhana sampai pada kasus kompleks dan rumit sesuai dengan urgensi
fenomena yang diangkat pada perumusan masalah.

Kasus yang diangkat merupakan kasus yang ditemukan di perusahaan dan
penulis terlebih dahulu melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan (guna
menjamin kesahihan kasus). Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak disarankan
untuk dibahas oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point uraian
penjelasan atau berupa tabel, diagram dan sebagainya.

B. Analisis Kasus
Penulis melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai urgensi
permasalahan dan berusaha mengkaitkan dengan konsep teori dan temuantemuan
lain yang dianggap perlu. Untuk mendapatkan solusi/pemecahan
terhadap kasus yang dibahas, penulis dapat juga menggunakan model-model
analisis seperti analisis SWOT, EOQ dan sebagainya sesuai kebutuhan.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARANpeneliti harus meyimpulkan hasil temuan dari analisis kasus dalam bentuk pointpoint penting secara jelas dan tepat (tidak boleh menulis simpulan diluar kasus yang dianalisis). Berangkat dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran-saran yang berguna terkait dengan kasus yang telah dianalisis (untuk jangka pendek, menengah dan panjang) terutama ditujukan kepada perusahaan yang ditulis dan
kegunaannya bagi perkembangan IPTEK. Pada bab ini antara Kesimpulan dan Saran
masing-masing dijadikan sub-bab tersendiri.
BAB III
Teknik Penulisan Laporan Karya Ilmiah
A. Bahan dan Teknik Pengetikan
1. Kertas
a. Kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah adalah kertas HVS 80 gram
    berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
b. Sampul (kulit luar) berupa soft cover dari bahan buffalo atau linen pada saat
    ujian karya ilmiah dan hard cover setelah ujian (revisi) dan dinyatakan lulus
    dengan warna magenta.
c. Pembatas antara bab yang satu dengan bab lainnya diberikan pembatas
    kertas doorslag warna magenta berlogo Universitas Negeri.

2. Jenis Huruf
a. Naskah karya akhir menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai
   akhir, yaitu Times New Roman, ukuran font 12, kecuali judul bab digunakan
   ukuran font 14 dan footnote dengan ukuran font 9.
b. Huruf tebal digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan lampiran
c. Huruf miring dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya istilah/kata
   dalam bahasa asing, atau kata yang ingin ditekankan.

3. Margin
Batas pengetikan dari tepi kertas untuk naskah karya ilmiah adalah sebagai berikut
a. Tepi atas 4 cm
b. Tepi bawah 3 cm
c. Tepi kiri 4 cm
d. Tepi kanan 3 cm
4. Format
a. Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan huruf
    kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas halaman.

b. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil tebal
                  kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan huruf kapital.

                c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan ketujuh
    atau mulai pada ketukan delapan.

d. Tabel dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf “T”
    kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel Bab II yang pertama dan seterusnya serta
    penempatannya di atas tabel.

e. Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik dengan huruf
  “G” kapital seperti Gambar III.1, berarti gambar Bab III yang pertama dan
   seterusnya serta ditempatkan di bawah gambar.

f. Penulisan lambang atau simbol sebaiknya menggunakan fasilitas program
   perangkat lunak komputer. Sedangkan satuan dan singkatan yang digunakan
   hanya yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu masing-masing seperti: 100 C; kg; 12
   ppm; ml; dan sebagainya.

g. Istilah asing yang dalam teks dicetak miring (Italic) misalnya: et al.; ibid; supply;
   centring; dan sebagainya.

h. Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan
   sebelumnya tidak perlu diberi spasi.

i. Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.


5. Spasi

a. Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali kalimat judul, sub judul,
    sub bab, judul tabel, dan judul gambar serta judul lampiran adalah satu setengah
                    spasi.
b. Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul bab
    dengan sub bab adalah empat spasi.
c. Abstrak/abstract diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan seluruh teksnya
   diketik dengan huruf miring (Italic).
d. Jarak spasi sumber referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak spasi
    antara sumber pustaka.
e. Jarak baris pada kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar 2 (dua)
    spasi.

B. Penomoran Halaman

1. Halaman Bagian awal:
Bagian awal karya ilmiah diberi nomor halaman dengan menggunakan angka
Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) ditempatkan pada posisi tengah bawah
halaman yang dimulai dari judul dalam (sesudah sampul) sampai dengan halaman
Riwayat Hidup. Halaman judul dan halaman persetujuan tidak diberi nomor, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman i dan ii yang tidak perlu diketik.

2. Halaman Utama:
Penomoran mulai dari Bab Pendahuluan sampai dengan Bab Kesimpulan dan
Saran menggunakan angka Arab (1, 2, 3 dst.) dan setiap judul bab nomor
diletakkan pada bagian tengah bawah dan halaman berikutnya diletakkan sudut
kanan atas dengan jarak tiga spasi. Penomoran bukan bab dan sub bab
menggunakan angka Arab dengan tanda kurung misalnya: 1), 2) atau (1), (2), dst.

3. Halaman Bagian Akhir:
Penomoran pada bagian akhir karya ilmiah mulai dari Daftar Pustaka sampai
dengan Riwayat Hidup menggunakan angka Arab yang diketik pada marjin bawah
persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari marjin bawah teks, dan
halaman selanjutnya diketik sebelah kanan atas dengan jarak tiga spasi dari pinggir
atas (baris pertama teks) lurus dengan marjin kanan teks.

C. KUTIPAN

Kutipan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber
aslinya. Kutipan yang tidak lebih dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara
memberikan tanda petik diantara teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan. kutipan
yang menggunakan istilah atau bahasa asing dicetak miring dan diberi nomor kutipan
Ini dapat dilihat pada contoh berikut :
Menurut Hawkins, Best dan Cooney mengemukakan pengertian sikap bahwa : “Attitude
is an enduring organizational, emotional, perceptual an cognitive process with respect to
some aspect environmental (Sikap adalah suatu organisasi yang bertahan lama dari
motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif dengan menghargai beberapa aspek
lingkungan)”1.

Sedangkan kutipan lebih dari tiga baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam alinea
tersendiri. Adapun ketukan baris pertama dan seterusnya sebanyak 7 ketukan. Hal Ini
dapat dilihat pada contoh berikut :
Syaiful Bahri Djamarah berpendapat bahwa kelebihan metode diskusi adalah :
1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan bukan satu jalan
2. Menyadarkan anak didik bahwa dengan diskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang baik.
3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap
toleran”2.
Sedangkan kutipan tidak langsung adalah peneliti menggambarkan suatu teori
berdasarkan sumber kutipan.

D. CATATAN KAKI

Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Adapun usur pokok
dalam catatan kaki adalah nama penulis, judul tulisan, data publikasi (kota tempat terbit,
nama penerbit, dan tahun penerbitan), serta nomor halaman.

Semua sumber kutipan yang baru muncul pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedangkan untuk pemunculan berikutnya digunakan singkatan ibid, op. cit, atau loc. cit. Dalam menulis catatan kaki, baris pertama harus ke dalam sebanyak 7 (tujuh) ketukan.

Ibid adalah singkatan dari ibidem, digunakan apabila sumber kutipan pertama diikuti
dengan kutipan berikutnya dimana sumbernya sama, tanpa diselingi dengan sumber
kutipan lain.

Loc. cit. adalah singkatan dari loco citato, artinya yaitu tempat yang pernah dikutip.
Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip
(halamannya sama), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.

Op. cit. adalah singkatan dari opere citato, artinya karya yang telah dikutip (dikutip
terlebih dahulu). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah
dikutip (halamannya berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.
Contoh Penulisan Catatan Kaki:
Pada Halaman 1
1William H. Newman, Administrative Action (London: Prentice Hall, Inc., 1963),
p.463
2Ibid., p. 473
3Pangripto, “Manajemen Rumah Sakit”, Jurnal Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No.
2, Juni 1998, pp. 55-58
4 William H. Newman, loc. cit.
Pada Halaman 2
5Gunawan Adisaputro et al., Business Forecasting: Latar Belakang Teoretis,
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Vol. 1 (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1974), p. 53.
6William H. Newman, op. cit., p.590
10John M. Spiszer, Leadership and Combat Motivation: The Critical Task, 1999,


E. DAFTAR PUSTAKA
Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
1. Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat,
penerbit dan tahun)

2. Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga
huruf kedua dan seterusnya.

3. Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah
dua spasi.

4. Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis
tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.

5. Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi
garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan

6. Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya.
Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu
dibalik.

7. Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya
(tidak diindeks).

8. Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar
pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun)

9. Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan

10. Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca
dan tidak boleh mencantumkan gelar .

11. Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah
yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang
menerbitkan.

PENUTUP
Pedoman penulisan karya ilmiah ini dususun sebagai acuan bagi mahasiswa dan
dosen pembimbing dalam menyusun tugas akhir mahasiswa dengan harapan semua
tahapan penyusuna karya ilmiah mulai dari perencanaan atau membuat usulan penulisan
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah

karya ilmiah, proses penyusunan sampai kepada tahap ujian atau sidang karya ilmiah
berjalan dengan lancar dan memenuhi kaidah- kaidah keilmuan.


Sumber:

0 komentar:

Posting Komentar

please take to the play :))

It's My Life(Sample)

Andaikan malam dapat tetap menghangatkan aku disini..

Mungkin aku takan pernah mencoba untuk mencari kembali..

Dan bila waktu yang ada di bumi dapat ku genggam ..

Kan ku hadirkan keindahan rasa yang tak pernah di bayangkan ..

Perlahan kelam kan bergantikan sebuah asa yang telah terhujam ..

Aku kan tetap terus menantikan bertumbuhnya SATU RASA dalam penantianku ini..

Example in my mind :')
(BY :RXID)
all in this blog by:Christian Ivandaru Sabtiadi. Diberdayakan oleh Blogger.