Pengertian
Karya Ilmiah
Karya Ilmiah
(KI) merupakan suatu karya yang ditulis pada akhir studi yang memiliki nilai
ilmiah melalui proses penelitian secara sistematis. Karya Ilmiah ini dibimbing
oleh satu orang dosen pembimbing dan memiliki bobot 4 SKS. Karya Ilmiah
dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, yang dimulai
melalui penyusunan usulan penelitian sebelum melakukan penelitian; dimana
rencana penelitian harus mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing. Karya
ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan akhir mendapatkan
gelar Ahli Madya
Kriteria
Karya Ilmiah
Karya ilmiah
harus memenuhi standar penelitian ilmiah dan mampu mengungkap
pola pikir
mahasiswa dalam hal :
Mengamati fenomena empiris,
mengindentifikasi, merumuskan dan mampu
menjawab suatu masalah penelitian.
Melakukan prosedur dan standar
penelitian ilmiah yang tepat dan benar dalam
rangka menjawab permasalahan penelitian
yang telah dirumuskan.
Membuat laporan hasil penelitian sesuai
dengan standar penulisan ilmiah secara
sistematis.
Menggunakan minimal masing-masing 1
(satu) jurnal baik Jurnal Nasional maupun
Jurnal internasional sebagai landasan
berpikir.
Maksud
dan Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Karya ilmiah yang dimaksud dalam Buku
Pedoman ini adalah hasil karya
mahasiswa Program Diploma III yang
menunjukkan kulminasi proses berpikir,
kreativitas, integritas dan intelektualitas
yang disusun untuk memenuhi persyaratan
studi dalam meraih gelar ahli madya yang terdapat
di lingkungan Ekonomi
Universitas
Karya ilmiah disusun dengan tujuan
memberi kesempatan kepada mahasiswa
dalam berlatih mengkolaborasikan dan
memformulasikan ide, konsep, pola berpikir
atau kreativitasnya dan
mengkomunikasikannya dalam format ilmiah dengan jelas.
Abstraksi
Abstraksi merupakan sebuah proses yang
ditempuh pikiran untuk sampai pada konsep yang bersifat universal. proses ini
berangkat dari pengetahuan mengenai obyek individual yang bersifat
spasiotemporal (ruang dan waktu). Pikiran melepaskan sifat individual dari obyek
dan membentuk konsep universal.
Beberapa Pengertian Khusus Abstaksi:
1.
Sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada obyek atau peristiwa khusus.
Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara konseptual serta secara
imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung atau konkret.
2.
Hasil akhir dari proses abstraksi. Dengan proses itu kualitas, atau relasi atau
ciri dari suatu keseluruhan dipisahkan sebagai ide dari keseluruhan itu.
3.
Dalam logika tradisional: proses menghasilkan konsep universal dari obyek
partikular. Misalnya konsep "manusia" diangkat dari pria dan wanita
yang merupakan obyek partikular.
4.
Aspek atau benruk kognisi yang secara mental menyendirikan ciri-ciri obyek itu
dari yang lain. Baik proses maupun hasil dari penyendirian tersebut disebut
abstraksi.
Abstraksi adalah
Merupakan uraian singkat tetapi
lengkap yang dimuali dengan judul, permasalahan pendekatan terhadap masalah
landsan teoritik yang digunakan, hasil temuan dan rekomendasi. Abstrak ini
cukup 1 halaman diketik 1 spasi.
Abstrak.
- Tidak tampak secara fisik.
Sering juga diartikan intisari, atau ringkasan.
-
Kadangkala diartikan sebagau sebuah ringkasan dari pengetahuan mengenai proses informasi dan perpustakaan,
seringkali terdiri dari satu paragraf, pada
awal suatu dokumen, misalnya dalam penulisan
ilmiah.
Jenis
Abtsrak
BERDASARKAN
SIFATNYA:
ABSTRAK
DESKRIPTIF
Abtsrak
yang mendeskripsikan pustaka dan merefleksikan isi pustaka secara detail.
ABSTRAK
INFORMATIF
Abstrak yang memberikan pemahaman
mengenai sesuatu atau konseptualisasi masalah/subyek yang
diberitakan/diwartakan secara menyeluruh, tetapi singkat.
BERDASARKAN
PENYUSUNNYA
AUTHOR PREPARED
ABSTRACT
Abstrak
yang disusun dan disiapkan oleh penulis abstrak itu sendiri.
SUBJECT EXPERT
ABSTRACT
Abstrak
yang disusun oleh abstraktor atau seseorang yang bekerja atau memiliki
keahlian profesi menyusun abstrak
BERDASARKAN
BENTUKNYA:
·
TELEGRAPHIC ABSTRACT
·
STATISTICAL (TABULAR) ABSTRACT
·
PROFESSIONAL ABSTRACT
CARA MENYUSUN
ABSTRAK
1. Penyusun
hanya menyarikan tulisan, tidak memberikan komentar ataupun analisis terhadap
isi karya
2. Berisi
hal-hal pokok isi tulisan
3.
Berbentuk essay bukan pointers
4. Menggunakan
kalimat aktif
5. Tidak
menggunakan kata-kata yang bersifat sebagai pelengkap informasi
6. Terdiri dari
satu alinea
7. Jarak
ketik dua spasi
8.
Maksimum 250 kata (1,5 halaman kuarto)
9. Untuk
abstrak yang tidak melekat pada karya asli, terdiri dari :
n
Data bibliografis
n
Isi
n
Nama abstractor
10.Abstrak
skripsi/tesis/disertasi/lappen berisi:
n
Pokok permasalahan dan tujuan
penelitian
n
Metode penelitian
n
Hasil (temuan) penelitian
n
Kesimpulan penulis karya asli
ABSTRAK
ARTIKEL ILMIAH
TULIS:
n
NAMA PENULIS ARTIKEL
n
JUDUL ARTIKEL
n
JUDUL, NO. MAJALAH, BULAN DAN TAHUN TERBIT, JUMLAH HALAMAN
n
ISI ABSTRAK
n
NAMA PENGABSTRAK
ABSTRAK
LAPORAN PENELITIAN/SKRIPSI/TESIS/DISERTASI
TULIS:
l
NAMA PENULIS
l
JUDUL
l
TAHUN DAN JUMLAH HALAMAN
l
ISI ABSTRAK MEMUAT POKOK PERMASALAHAN, TUJUAN DAN METODE PENELITIAN, HASIL
PENELITIAN, SIMPULAN
l
NAMA PENGABSTRAK
ABSTRAK
PERATURAN
TULIS:
u
JUDUL, NOMOR DAN TAHUN PERATURAN
u
ISI PERATURAN MEMUAT LANDASAN FILOSOFIS DIKELUARKANNYA PERATURAN, DASAR HUKUM,
ISI PERATURAN
u
CATATAN
u
NAMA PENGABSTRAK
TEKNIK
PENULISAN
•
JARAK KETIK 1 SPASI
•
MAKSIMAL 250 KATA
•
GUNAKAN KALIMAT AKTIF
•
BUANG KALIMAT YANG SIFATNYA MEMBERIKAN KETERANGAN PELENGKAP
TIMBANGANBUKU
(BOOK REVIEW)
u
KEGUNAAN :
u
Membantu pembaca untuk mengetahui isi
sebuah buku sehingga dapat menentukan apakah buku tersebut sesuai dengan apa
yang diinginkan dan perlu dibaca atau tidak.
PEDOMAN
PENYUSUNAN
1.
Menguraikan secara singkat isi buku
2.
Mengulas kelebihan dan kelemahan buku
dari sudut:
a. isi
b. sistematika
c. bahasa
d. tata letak
e. perwajahan (cover)
f. kualitas kertas, dsb.
BAB II
SISTEMATIKA
PENULISAN KARYA ILMIAH
Sistematika dari
penulisan karya ilmiah terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
JUDUL
ABSTRAK
LEMBAR
PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
BABI.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Perumusan
Masalah
C. Tujuan dan
Manfaat Penulisan
1. Tujuan
Penulisan
2. Manfaat
Penulisan
BAB II. KAJIAN
TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian
Teoretis
B. Kerangka
Berpikir
C. Metodologi
Penulisan
BAB III.
PEMBAHASAN (judul sesuai topik masalah yang dibahas)
A. Deskripsi
Kasus
B. Analisis
Kasus
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
(termasuk sinopsis gambaran umum perusahaan yang ditulis)
Konvensi
Naskah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Memuat
fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam
merumuskan
masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan
masalah. Penulis
dapat mengutip/mengemukakan pendapat para ahli, berita
melalui media
massa, peraturan perundang-undangan yang mendukung
terhadap fakta
atau fenomena yang akan ditulis. Setiap peraturan dan
perundang-undangan
yang dikutip tidak ada catatan kaki, sedangkan pendapat
para ahli,
berita melalui media massa harus disertai catatan kaki.
B. Perumusan
Masalah
Menyatakan
secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari
jawabannya.
Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan
terperinci
mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas, diakhir
pertanyaan harus
memberikan tanda tanya (?).
C. Tujuan dan
Manfaat
a. Tujuan
Penulisan: Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai
dalam penulisan.
b. Manfaat
Penulisan: Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan
teknologi.
BAB II KAJIAN
TEORETIS DAN METODOLOGI PENULISAN
A. Kajian
Teoretis
Pemaparan
beberapa teori ilmiah dan temuan-temuan lain yang dianggap perlu
dan relevan
dengan pokok masalah Setiap teori yang dikutip harus disertai
penjelasan dan
komentar penulis tentang kaitan teori tersebut dangan masalah.
Sedangkan pada
akhir dari semua teori-teori yang dikutip, penulis harus
memunculkan
sebuah kesimpulan terkait dengan permasalahan.
B. Kerangka
Berpikir
Argumentasi
penulis yang didasari pada teori-teori ilmiah yang telah
dikemukakan
dimuka. Penelitis harus menjelaskan suatu alur kerja atau saling
keterkaitan
antar indikator dengan permasalahan yang dibahas. Peneliti dapat
untuk
mengungkapkannya dapat menggunakan bantuan skema atau bagan penjelasan.
C. Metodologi
Penulisan
1. Tempat dan
waktu: jelaskan tempat/lokasi observasi dengan menyebutkan
nama perusahaan serta alamatnya, kemudian
sebutkan waktu observasi
sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh
masing-masing program studi.
2. Metode :
a. Sebutkan nama
metode yang digunakan (misalnya: metode deskriptif
analisis).
b. Teknik
pengumpulan data (misalnya: wawancara, observasi,
menggunakan kuesioner).
c. Teknik
Analisis Data (misalnya: memakai rumus statistik, rumus
keuangan, atau model analisis lain seperti
SWOT, EOQ, EVA, ABC).
BAB III
PEMBAHASAN (judul bab ini harus sesui dengan topik
yang diangkat)
A. Deskripsi
Kasus
Mengidentifikasi
kasus-kasus yang terdapat pada perusahaan (sesuai dengan
kekhususan
bidang ilmu penulis). Kasus yang diidentiftkasi di mulai dengan
kasus sederhana
sampai pada kasus kompleks dan rumit sesuai dengan urgensi
fenomena yang
diangkat pada perumusan masalah.
Kasus yang
diangkat merupakan kasus yang ditemukan di perusahaan dan
penulis terlebih
dahulu melakukan konfirmasi dengan pihak perusahaan (guna
menjamin
kesahihan kasus). Kasus-kasus yang bersifat rahasia tidak disarankan
untuk dibahas
oleh penulis. Kasus yang diangkat dapat berupa point-point uraian
penjelasan atau
berupa tabel, diagram dan sebagainya.
B. Analisis
Kasus
Penulis
melakukan pengkajian terhadap kasus yang dipilih sesuai urgensi
permasalahan dan
berusaha mengkaitkan dengan konsep teori dan temuantemuan
lain yang
dianggap perlu. Untuk mendapatkan solusi/pemecahan
terhadap kasus
yang dibahas, penulis dapat juga menggunakan model-model
analisis seperti
analisis SWOT, EOQ dan sebagainya sesuai kebutuhan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARANpeneliti harus meyimpulkan hasil
temuan dari analisis kasus dalam bentuk pointpoint penting secara jelas dan
tepat (tidak boleh menulis simpulan diluar kasus yang dianalisis). Berangkat
dari kesimpulan tersebut penulis memberikan saran-saran yang berguna
terkait dengan kasus yang telah dianalisis (untuk jangka pendek, menengah dan
panjang) terutama ditujukan kepada perusahaan yang ditulis dan
kegunaannya bagi
perkembangan IPTEK. Pada bab ini antara Kesimpulan dan Saran
masing-masing
dijadikan sub-bab tersendiri.
BAB
III
Teknik Penulisan
Laporan Karya Ilmiah
A. Bahan dan
Teknik Pengetikan
1. Kertas
a. Kertas yang
digunakan untuk menulis karya ilmiah adalah kertas HVS 80 gram
berukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm)
b. Sampul (kulit
luar) berupa soft cover dari bahan buffalo atau linen pada
saat
ujian karya ilmiah dan hard cover setelah
ujian (revisi) dan dinyatakan lulus
dengan warna magenta.
c. Pembatas
antara bab yang satu dengan bab lainnya diberikan pembatas
kertas doorslag warna magenta
berlogo Universitas Negeri.
2. Jenis Huruf
a. Naskah karya akhir
menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai
akhir, yaitu Times New Roman, ukuran
font 12, kecuali judul bab digunakan
ukuran font 14 dan footnote dengan
ukuran font 9.
b. Huruf tebal
digunakan untuk judul bab, sub bab, tabel, gambar dan lampiran
c. Huruf miring
dapat digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya istilah/kata
dalam bahasa asing, atau kata yang ingin
ditekankan.
3. Margin
Batas pengetikan
dari tepi kertas untuk naskah karya ilmiah adalah sebagai berikut
a. Tepi atas 4
cm
b. Tepi bawah 3
cm
c. Tepi kiri 4
cm
d. Tepi kanan 3
cm
4.
Format
a.
Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik dengan huruf
kapital diletakkan di tengah (centering)
bagian atas halaman.
b.
Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan huruf kecil
tebal
kecuali huruf pertama pada
setiap kata diketik dengan huruf kapital.
c.
Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah ketukan ketujuh
atau mulai pada ketukan delapan.
d. Tabel
dalam teks disertai nomor tabel dan judul tabel diketik dengan huruf “T”
kapital seperti Tabel II.1, berarti tabel
Bab II yang pertama dan seterusnya serta
penempatannya di atas tabel.
e.
Gambar dalam teks disertai nomor gambar dan judul gambar diketik dengan huruf
“G” kapital seperti Gambar III.1, berarti
gambar Bab III yang pertama dan
seterusnya serta ditempatkan di bawah
gambar.
f. Penulisan
lambang atau simbol sebaiknya menggunakan fasilitas program
perangkat lunak komputer. Sedangkan satuan
dan singkatan yang digunakan
hanya yang lazim dipakai dalam disiplin ilmu
masing-masing seperti: 100 C; kg; 12
ppm; ml; dan sebagainya.
g.
Istilah asing yang dalam teks dicetak miring (Italic) misalnya: et
al.; ibid; supply;
centring; dan sebagainya.
h.
Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan dan
sebelumnya
tidak perlu diberi spasi.
i.
Pemutusan kata harus mengikuti kaedah bahasa Indonesia yang baku dan benar.
5.
Spasi
a.
Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi, kecuali kalimat judul, sub
judul,
sub bab, judul tabel, dan judul gambar
serta judul lampiran adalah satu setengah
spasi.
b.
Jarak antara judul bab dengan teks pertama isi naskah atau antara judul bab
dengan sub bab adalah empat spasi.
c. Abstrak/abstract
diketik dengan jarak satu spasi; judul abstract dan seluruh teksnya
diketik dengan huruf miring (Italic).
d. Jarak spasi sumber
referensi dalam Daftar Pustaka satu spasi kecuali jarak spasi
antara sumber pustaka.
e. Jarak baris pada
kata pengantar, daftar isi dan daftar tabel maupun gambar 2 (dua)
spasi.
B. Penomoran
Halaman
1. Halaman Bagian awal:
Bagian awal karya ilmiah diberi
nomor halaman dengan menggunakan angka
Romawi kecil (i, ii, iii, dan
seterusnya) ditempatkan pada posisi tengah bawah
halaman yang dimulai dari judul
dalam (sesudah sampul) sampai dengan halaman
Riwayat Hidup. Halaman judul dan
halaman persetujuan tidak diberi nomor, tetapi
diperhitungkan sebagai halaman i
dan ii yang tidak perlu diketik.
2. Halaman Utama:
Penomoran mulai dari Bab
Pendahuluan sampai dengan Bab Kesimpulan dan
Saran menggunakan angka Arab (1,
2, 3 dst.) dan setiap judul bab nomor
diletakkan pada bagian tengah
bawah dan halaman berikutnya diletakkan sudut
kanan atas dengan jarak tiga
spasi. Penomoran bukan bab dan sub bab
menggunakan angka Arab dengan
tanda kurung misalnya: 1), 2) atau (1), (2), dst.
3. Halaman Bagian Akhir:
Penomoran pada bagian akhir karya
ilmiah mulai dari Daftar Pustaka sampai
dengan Riwayat Hidup menggunakan
angka Arab yang diketik pada marjin bawah
persis di tengah-tengah dengan
jarak tiga spasi dari marjin bawah teks, dan
halaman selanjutnya diketik
sebelah kanan atas dengan jarak tiga spasi dari pinggir
atas
(baris pertama teks) lurus dengan marjin kanan teks.
C.
KUTIPAN
Kutipan dapat dibedakan menjadi
dua macam yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung. Kutipan langsung adalah
peneliti mengambil kutipan sesuai dengan sumber
aslinya. Kutipan yang tidak lebih
dari tiga baris diketik dua spasi dengan cara
memberikan tanda petik diantara
teks yang dikutip dan diberi nomor kutipan. kutipan
yang menggunakan istilah atau
bahasa asing dicetak miring dan diberi nomor kutipan
Ini dapat dilihat pada contoh
berikut :
Menurut Hawkins, Best dan Cooney
mengemukakan pengertian sikap bahwa : “Attitude
is an enduring organizational,
emotional, perceptual an cognitive process with respect to
some aspect environmental (Sikap adalah suatu
organisasi yang bertahan lama dari
motivasi, emosi, persepsi, dan proses
kognitif dengan menghargai beberapa aspek
lingkungan)”1.
Sedangkan kutipan lebih dari tiga
baris diketik satu spasi dan ditempatkan dalam alinea
tersendiri. Adapun ketukan baris
pertama dan seterusnya sebanyak 7 ketukan. Hal Ini
dapat dilihat pada contoh berikut
:
Syaiful Bahri Djamarah
berpendapat bahwa kelebihan metode diskusi adalah :
1. Menyadarkan anak didik bahwa
masalah dapat dipecahkan dengan
berbagai jalan bukan satu jalan
2. Menyadarkan anak didik bahwa
dengan diskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara
konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang baik.
3. Membiasakan anak didik untuk
mendengarkan pendapat orang lain
sekalipun berbeda dengan
pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap
toleran”2.
Sedangkan kutipan tidak langsung
adalah peneliti menggambarkan suatu teori
berdasarkan
sumber kutipan.
D.
CATATAN KAKI
Pencantuman
catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui
sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Adapun usur pokok
dalam catatan
kaki adalah nama penulis, judul tulisan, data publikasi (kota tempat terbit,
nama penerbit,
dan tahun penerbitan), serta nomor halaman.
Semua sumber
kutipan yang baru muncul pertama kali harus ditulis secara lengkap, sedangkan
untuk pemunculan berikutnya digunakan singkatan ibid, op. cit,
atau loc. cit. Dalam menulis catatan kaki, baris pertama harus ke dalam
sebanyak 7 (tujuh) ketukan.
Ibid adalah
singkatan dari ibidem, digunakan apabila sumber kutipan pertama
diikuti
dengan kutipan
berikutnya dimana sumbernya sama, tanpa diselingi dengan sumber
kutipan lain.
Loc. cit. adalah
singkatan dari loco citato, artinya yaitu tempat yang pernah dikutip.
Kutipan berasal
dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip
(halamannya
sama), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.
Op. cit. adalah
singkatan dari opere citato, artinya karya yang telah dikutip (dikutip
terlebih
dahulu). Kutipan berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah
dikutip
(halamannya berbeda), tetapi telah diselingi dengan sumber kutipan lain.
Contoh Penulisan
Catatan Kaki:
Pada Halaman 1
1William
H. Newman, Administrative Action (London: Prentice Hall, Inc., 1963),
p.463
2Ibid., p.
473
3Pangripto,
“Manajemen Rumah Sakit”, Jurnal Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No.
2, Juni 1998,
pp. 55-58
4 William
H. Newman, loc. cit.
Pada Halaman 2
5Gunawan
Adisaputro et al., Business Forecasting: Latar Belakang Teoretis,
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Vol. 1 (Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada, 1974), p. 53.
6William H. Newman, op. cit., p.590
10John M. Spiszer, Leadership
and Combat Motivation: The Critical Task, 1999,
E.
DAFTAR PUSTAKA
Ketentuan dalam penulisan daftar
pustaka adalah sebagai berikut :
1. Tuliskan nama
pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat,
penerbit
dan tahun)
2. Daftar pustaka
disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga
huruf kedua dan
seterusnya.
3. Daftar pustaka
diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah
dua spasi.
4. Huruf pertama dari
baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis
tepi kiri tanpa
ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.
5. Apabila nama
pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi
garis terputus-putus
sebanyak 14 (empat belas) ketukan
6. Penulisan nama
pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya.
Untuk dua atau tiga
pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu
dibalik.
7. Penulisan nama
pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya
(tidak diindeks).
8. Jika nama pengarang
sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar
pustaka disusun
menurut urutan waktu (tahun)
9. Nama pengarang
sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan
10. Sama sekali tidak
boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca
dan tidak boleh
mencantumkan gelar .
11. Dalam daftar
pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah
yang diberi garis
bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang
menerbitkan.
PENUTUP
Pedoman penulisan karya ilmiah
ini dususun sebagai acuan bagi mahasiswa dan
dosen pembimbing dalam menyusun
tugas akhir mahasiswa dengan harapan semua
tahapan penyusuna karya ilmiah
mulai dari perencanaan atau membuat usulan penulisan
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
karya ilmiah, proses penyusunan
sampai kepada tahap ujian atau sidang karya ilmiah
berjalan dengan lancar dan
memenuhi kaidah- kaidah keilmuan.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar